KATABOLISME [RESPIRASI ANAEROB]

Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Perlu diingat, bahwa dalam respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organelaorganela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Dengan demikian, organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik jika tidak ada oksigen? Apabila tidak  tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.

Fermentasi
Fermentasi terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Respirasi anaerob juga terjadi bila tidak terdapat oksigen. Akan tetapi, bukan berarti fermentasi sama dengan respirasi anaerob. Salah satu perbedaannya antara lain terletak pada keterlibatan organela mitokondria pada respirasi anaerob yang berfungsi untuk mengoksidasi NADH2 atau NADPH2. Sementara itu, pada fermentasi tidak melibatkan mitokondria. Dengan demikian perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi juga terletak pada proses-proses yang terjadi dalam mitokondria. Perhatikan skema Gambar berikut !

a. Fermentasi Asam Laktat

Bagaimana fermentasi asam laktat berlangsung? Telah diketahui bahwa glikolisis menghasilkan asam piruvat. Tanpa adanya oksigen, asam piruvat tidak dapat masuk ke siklus Krebs di mitokondria. Namun, asam piruvat akan mengalami reduksi secara langsung oleh NADH membentuk senyawa 3C, yaitu asam laktat, tanpa melepaskan CO2.

Fermentasi asam laktat dari jamur dan bakteri tertentu dimanfaatkan dalam pembuatan keju dan yoghurt. Sel otot juga mampu melakukan fermentasi asam laktat, jika asam piruvat mengalami proses reduksi, bukan oksidasi seperti dalam siklus Krebs. Kapan sel otot melakukan fermentasi asam laktat? Ketika tubuh membutuhkan energi yang besar dalam waktu singkat, otot akan melakukan fermentasi.
Misalnya pada atlet lari cepat (sprint). Atlet tersebut membutuhkan oksigen sangat besar saat lari. Selanjutnya, dengan oksigen yang banyak asam piruvat akan masuk siklus Krebs seperti kondisi normal, sehingga pembentukan ATP (energi) juga besar. Ketika berlari, pasokan oksigen untuk tubuh berkurang. Padahal masih dibutuhkan energi (ATP) yang besar untuk berlari. Oleh karena itu asam piruvat diubah menjadi asam laktat. Hal ini karena asam laktat tetap dapat menghasilkan ATP meskipun jumlah oksigen dalam tubuh terbatas. Laktat sebenarnya merupakan racun bagi sel, sehingga laktat yang terbentuk dalam sel otot akan dibawa keluar oleh darah menuju hati. Laktat selanjutnya diubah menjadi asam piruvat. Oleh karenanya, ATP dapat segera diperoleh kembali melalui daur Krebs. Apabila atlet tersebut sudah selesai beraktivitas kemudian melakukan istirahat yang cukup serta jumlah O2 dalam tubuh terpenuhi, asam laktat yang telah diubah menjadi asam piruvat dapat memasuki daur krebs kembali. Selanjutnya, pelari tersebut dapat memperoleh ATP dari respirasi aerob seperti kondisi semula. Cermati bagan berikut !

b. Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol, misalnya terjadi pada khamir. Mikroorganisme ini mempunyai enzim yang mendekarboksilasi piruvat menjadi asetaldehid (senyawa dengan 2C) dengan melepaskan CO2. Selanjutnya oleh NADH, asetaldehid direduksi menjadi etilalkohol. Khamir (yeast) merupakan salah satu contoh organisme yang menghasilkan alkohol dan CO2.Yeast digunakan dalam pembuatan roti. CO2yang dihasilkan mengakibatkan roti mengembang. Yeast juga digunakan untuk memfermentasikan gula dalam pembuatan anggur, dalam hal ini dihasilkan etilalkohol.


Bagaimana efisiensi energi dalam fermentasi?

Telah Anda ketahui bahwa selama fermentasi dihasilkan 2 ATP yang setara dengan 20 kkal energi. Sementara itu, pembakaran glukosa menjadi CO2 dan H2O menghasilkan energi sebesar 680 kkal. Dengan demikian efisiensi fermentasi sebesar:

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa tingkat efisiensi fermentasi jauh lebih rendah dibandingkan tingkat efisiensi respirasi aerob.

Dari uraian mengenai respirasi anaerob di atas, coba anda pikirkan apa perbedaan antara respirasi aerob dengan respirasi anaerob ? [ sajikan dalam bentuk tabel ].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Faktor Internal dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Enzim dalam Metabolisme